BAB 1
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah Olahraga; Pemanasan Pasif ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Anggreanto selaku Guru Mata
Pelajaran Olahraga di SMK – SMAK Bogor yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pemanasan ; Baik pengertian, fungsi dan
manfaat, serta dampak beberapa contoh gerakan pemanasan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
Kelompok 1
BAB II
ISI
1.1 PEMANASAN SEBELUM BEROLAHRAGA
Mungkin anda dari kecil sudah biasa melakukan aktivitas pemanasan atau
warming up sebelum berolahraga. Pada waktu sekolah dulu kita diajarkan untuk
melakukan pemanasan dulu sebelum masuk ke pelajaran praktek olahraga di
lapangan. Minimal kita disuruh lari-lari kecil keliling lapangan atau keliling
di jalan-jalan luar sekitar sekolah. Ketika senam pagi bersama pun gerakan awal
senam pasti pemanasan bagi yang datang tidak terlambat.
Pemanasan pada dasarnya kegiatan intensitas
rendah yang dilakukan sebelum masuk fase latihan atau pertandingan yang
sebenarnya. Seluruh kegiatan pemanasan ini akan membantu untuk menghangatkan
semua otot-otot yang digunakan selama kegiatan berikutnya. Hal ini juga
merangsang pernapasan, sistem saraf dan jantung, serta mempersiapkannya untuk
tindakan / aktifitas lebih lanjut.
Ada tiga jenis utama pemanasan:
1. Pemanasan Pasif, yaitu tanpa latihan dengan kata lain tidak ada aktivitas fisik. Misalnya dengan mengenakan pakaian ekstra. Kadang-kadang bisa juga dilakukan dengan memanaskan udara di ruangan dll
2. Pemanasan Ringan (umum), yaitu proses peningkatan suhu tubuh secara umum dengan membuat gerakan-gerakan lambat seperti berjalan atau jogging. Jenis pemanasan yang tidak melibatkan latihan untuk kelompok otot tertentu.
3. Pemanasan aktif secara khusus. Jenis pemanasan yang terdiri dari latihan khusus untuk kelompok otot tertentu.
1. Pemanasan Pasif, yaitu tanpa latihan dengan kata lain tidak ada aktivitas fisik. Misalnya dengan mengenakan pakaian ekstra. Kadang-kadang bisa juga dilakukan dengan memanaskan udara di ruangan dll
2. Pemanasan Ringan (umum), yaitu proses peningkatan suhu tubuh secara umum dengan membuat gerakan-gerakan lambat seperti berjalan atau jogging. Jenis pemanasan yang tidak melibatkan latihan untuk kelompok otot tertentu.
3. Pemanasan aktif secara khusus. Jenis pemanasan yang terdiri dari latihan khusus untuk kelompok otot tertentu.
Durasi dan intensitas pemanasan harus disesuaikan sesuai dengan suhu lingkungan dan jenis / berapa lapis pakaian yang dikenakan. Semakin tinggi suhu lingkungan dan semakin banyak lapis pakaian, semakin cepat suhu badan yang diinginkan tercapai. Hal ini juga penting untuk memulai aktivitas utama sementara keadaan suhu tubuh masih sedang hangat.
Waktu yang disarankan untuk melakukan pemanasan adalah 10 menit dengan
perkiraan otot sudah mulai panas mengencang di menit tersebut dan siap untuk
gerakan yang lebih dinamis. Jika pemanasan dilakukan terlalu lama justru akan
memicu terjadinya cedera pada sendi.
Cedera yang timbul akibat kurang panasnya otot saat berolahraga mungkin
saja tidak dirasakan sekarang. Bila cedera otot terjadi dalam jangka pendek,
akan mengakibatkan terkilir atau kram. Namun jika dampaknya terjadi dalam
jangka panjang, bisa mengakibatkan urat terjepit bahkan pengapuran!.
Selain sebelum mulai berolahraga, pemanasan atau streching juga harus
dilakukan setelah selesai berolahraga. Pasalnya, otot yang kencang harus dilonggarkan
agar terhindar dari pegal dan tegang.
1.2 MANFAAT PEMANASAN DAN DAMPAK TIDAK
PEMANASAN
Olahraga melibatkan pergerakan otot, sendi dan tulang dalam intensitas
yang cukup besar. Dengan melakukan pemanasan olahraga maka darah yang kaya akan
nutrisi dan oksigen akan mengalir ke otot sehingga siap untuk dipacu kerja
lebih berat. Sedangkan kegunaan atau manfaat olahraga itu sendiri adalah untuk
menguatkan otot, tulang, jantung, paru-paru dan memperlancar peredaran darah.
Pemanasan atau warming up bisa dilakukan tanpa bantuan alat apapun dan
tanpa biaya, yaitu dengan jogging ringan, aerobik ringan, lari-lari kecil di
tempat, dan lain-lain. Cukup sampai tubuh kita berkeringat, terasa panas dan
merasa cukup pemanasannya kurang lebih 5 sampai 15 menit bisa dilanjutkan
dengan peregangan otot atau streching selama beberapa menit agar otot lebih
lentur digunakan nantinya.
Tanpa melakukan pemanasan yang cukup sebelum melakukan aktivitas
olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang dapat mengakibatkan
cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera tersebut akan sangat
mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan sehingga perlu
perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo, salah urat,
terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya.
Berikut
beberapa manfaat dari pemanasan adalah:
1. Risiko
cedera pemain menjadi berkurang;
2. Kinerja
atletik pemain ditingkatkan;
3. Meningkatkan
efisiensi otot pemain;
4. Peningkatan
reaksi & kecepatan gerakan pemain sekaligus;
5. Mengurangi
nyeri otot berlebihan pasca-latihan.
Efek,
Dampak, dan Akibat Tidak Melakukan Pemanasan Olahraga
Tanpa melakukan pemanasan yang cukup sebelum
melakukan aktivitas olahraga yang dominan menggerakkan otot, sendi dan tulang
dapat mengakibatkan cidera otot dan cedera sendi. Sudah barang tentu cedera
tersebut akan sangat mengganggu aktivitas dan mungkin akan sangat menyakitkan
sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut. Cedera otot bisa berbentuk keseleo,
salah urat, terkilir, kram otot, sakit otot, dan sebagainya.
Ingatlah selalu untuk melakukan peregangan setelah pemanasan. Pada awalnya Anda perlu untuk meningkatkan suhu pada otot Anda, sesudahnya Anda dapat melakukan peregangan. Jika Anda melakukannya sebaliknya, risiko cedera akan sangat tinggi.
1.3 PEREGANGAN ATAU STRETCHING YANG BENAR
Setelah melakukan pemanasan yang membuat sedikit keluar keringat, maka
dilanjutkan dengan peregangan otot atau stretching. Baik pemanasan maupun
peregangan harus dilakukan dalam kapasitas yang ringan dan rendah jangan
terlalu berlebihan. Jika dilakukan berlebih bisa memicu cedera sendi. Jangan
sampai belum olahraga sudah merasa lelah atau capek berat. Jika sudah dilakukan
dengan benar maka tubuh akan siap untuk melakukan kegiatan olahraga. Lalu
berolahragalah dengan perasaan riang gembira tanpa paksaan dan lupakanlah semua
masalah yang ada.
Stretching adalah bentuk dari penguluran atau
peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan
olahraga terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangant
rentan terjadi. Peregangan merupakan salah satu bentuk persiapan awal dalam
melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri. Pada perguruan
beladiri modern biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu kesehatan
dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai
oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja
setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan yang bersifat umum
juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik.
Beberapa contoh gerakan
pemanasan :
Gerakan ini dilakukan berpasangan, dua orang menghadap
berlainan arah dengan punggung saling menempel dan lengan saling bertaut,
kemudian salah satu dari pasangan itu membungkuk agar salah seorangnya lagi
terangkat menghadap atas seperti pada gambar dan gerakan tersebut dilakukan
bergantian.
Gerakan ini dilakukan berpasangan dengan cara saling
meluruskan kaki dengan masing-masing telapak kaki saling berhadapan dan
menempel dengan telapak kaki pasangan, lalu salah seorang dari pasangan itu
menunduk mencium lantai sedangkan tangannya ditarik oleh pasangannya, kegiatan
ini dilakukan bergantian.
Gerakan ini dilakukan berpasangan, seperti sit up,
tetapi kaki ditekuk dan ujung kaki dipegangi oleh pasangannya. Dilakukan secara
bergantian dengan pasangan.
Gerakan ini dilakukan berpasangan, salah seorang dari
pasangan tersebut duduk dan meluruskan badan serta kaki, sedangkan kedua
tangannya ditarik oleh pasangannya, dilakukan bergantian.
Gerakan ini dilakukan berpasangan dengan cara ujung
kaki kanan salah seorang bertemu dengan ujung kaki kiri orang lainnya, kemudian
kedua tangan berpegangan seperti pada gambar membentuk lingkaran diatas dan
badan dibelokkan ke arah lingkaran itu, gerakan ini dilakukan berlainan arah.
Gerakan ini dilakukan berpasangan dengan cara salah
seorang dari pasangan tersebut duduk terlentang meluruskan kedua kaki, kemudian
salah seorangnya lagi menekuk salah satu kaki pasangannya. Kegiatan ini
dilakukan bergantian kaki kanan-kiri dan pasangannya.
Gerakan ini dilakukan berpasangan dengan salah seorang
dari pasangan tersebut tidur tengkurap menghadap lantai dan meluruskan kaki,
kemudian pasangannya menekuk kaki seorang lagi dengan cara menyilangkan kedua
kaki pasangannya di belakang.
Gerakan ini dilakukan berpasangan, salah seorang dari
pasangan tersebut duduk dan menyilangkan kaki nya ke arah kaki yang tetap
lurus, dan badan diputar berlawanan arah dengan arah kaki yang ditekuk.
Dilakukan bergantian kaki kanan-kiri dan pasangannya.
Berikut beberapa gerakan pemanasan pasif beserta dengan
penjelasannya.
1.4 PENDINGINAN
Periode pendinginan atau cool down memiliki
peran yang sangat penting seperti halnya pemanasan, dan keduanya merupakan
bagian yang penting dari rutinitas latihan kita. Pemanasan membantu tubuh kita dalam membuat
transisi yang halus dari keadaan istirahat ke aktivitas, sedangkan pendinginan
membuatnya kembali tenang setelah tubuh melakukan aktivitas latihan. Otot suhu dan laju perspirasi
menurun menyebabkan kulit terasa dingin dan turunnya denyut jantung dan laju respirasi atau
pernafasan.
Tambahkan 10 sampai 15 menit pada latihan Anda untuk melakukan
jogging atauberjalan kaki dan peregangan kemudian.
Banyak orang menyelesaikan latihan mereka
kemudian langsung menuju ke kamar mandi. Peregangan dan relaksasi harus
dilakukan setelah setiap latihan untuk mencapai kebugaran penuh. Menghentikan
latihan dengan terlalu tiba-tiba dapat secara drastis mengurangi tekanan darah,
hal ini berbahaya terutama bagi mereka yang berusia lebih tua. Di bawah ini
beberapa manfaat dari pendinginan:
·
Memungkinkan denyut jantung dan pernapasan
turun secara bertahap, memberikan stres lebih sedikit pada sistem tubuh.
Mual, pusing, dan pingsan sering terjadi pada orang yang menghentikan
latihannya secara tiba-tiba. Berjalan santai dan jogging perlahan membuat darah
mengalir lancar melalui otot-otot. Jika aktivitas dihentikan dengan tiba-tiba,
maka darah akan cenderung mengumpul pada otot kita, terutama di otot kaki. Hal
ini menyebabkan otot menjadi kaku, nyeri dan kram.
·
Pendinginan memberikan tubuh kesempatan untuk
dapat kembali meregangkan otot-ototnya. Ketika tubuh mendingin, otot yang
hangat cenderung berkurang ukurannya, lebih pendek dari sebelum melakukan
aktivitas! Jika Anda tidak dapat meregang setelah melakukan latihan, maka Anda
akan mendapat hasil yang lama, atau malah bisa terjadi pengecilan serat otot
secara permanen. Selain itu, tanpa pendinginan dan peregangan yang baik, Anda
bisa menjadi jauh lebih rentan terhadap kekakuan, nyeri dan cedera akibat
menurunnya fleksibilitas. Seorang pelari atau pengendara sepeda mungkin menekankan
peregangan paha belakang, betis, pangkal paha, dan paha depan, sementara
perenang akan fokus pada pangkal paha bahu dan punggung.
·
Memungkinkan kita untuk menikmati rasa tenang
fisik dan mental yang dirasakan setelah latihan. Perasaan seperti “mellow” dan
“sangat santai” adalah apa yang akan Anda rasakan setelah melakukan aktivitas
fisik yang diakhiri dengan pendinginan dan peregangan yang optimal.
Jadi untuk hasil latihan yang lebih maksimal,
selalu lakukanlah pendinginan sebelum menyelesaikan aktivitas.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Pemanasan
Pasif yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment